Home Artikel Masjid di Atas Air, Cahaya Dari Ternate

Masjid di Atas Air, Cahaya Dari Ternate

0
Masjid di Atas Air, Cahaya Dari Ternate

Kubah Masjid – Masjid ini awal pembangunannya di mulai pada pertengahan tahun 2003 dengan dana yang bersumber dari dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kota Ternate saat itu. Jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit, biaya yang dihabiskan untuk pembangunan masjid ini  yakni mencapai hampir senilai 48 miliar rupiah.

 

Untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Agustus 2010 Masjid ini mulai digunakan untuk umum yakni tepatnya pada Sholat jum’at berjamaah sekaligus takbir akbar menyambut bulan suci ramadhan 1431H.Bapak Walikota Ternate kala itu juga ikut hadir dalama acara tersebut bersama ribuan ummat Islam Kota Ternate dan sekitarnya.Saat ini pembangunan demi pembangunan masih terus dilakukan untuk semakin memperindah dan mempermegah masjid ini.

 

Pembangunan Masjid Al-Munawwar ini sempat mengalami keterlambatan yang mengakibatkan Pemerintah Kota Ternate memberikan teguran kepada pelaksana pembangunan dan mewajibkan mereka membayar ganti rugi sebesar lima ratus juta rupiah sebagai rekomendasi dari hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tahun 2007.

 

Masjid Al-Munawwar, Ternate, Maluku Utara, merupakan masjid megah nan indah kebanggaan masyarakat. Semenjak pendiriannya, selain sebagai pusat kegiatan dakwah, masjid ini menjadi ikon religius kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

 

masjid al munawwar ternate depanMasjid Al-Munawwar yang berarti “bercahaya” atau “bersinar” tersebut memiliki keunikan dibandingkan masjid- masjid pada umumnya. Sebagian bangunan benar-benar berada di atas permukaan laut, ditopang oleh beberapa tiang pancang. Masjid ini menjadi pemandangan menakjubkan bagi siapa pun yang menyaksikannya dari sisi laut kala menempuh perjalanan dari Pulau Tidore menuju Ternate.

 

Selain empat menara kembar-dua di antaranya berada di lautan- berketinggian 45 meter yang disesuaikan dengan tahun kemerdekaan Indonesia, masjid ini memiliki sebuah kubah raksasa.

 

Bangunan masjid terdiri dari lantai utama dan lantai dua yang digunakan sebagai area beribadah, sedangkan lantai dasar untuk mengambil wudhu. Masjid dilengkapi 12 pilar yang melintang arah shaf dan 12 pilar membujur arah shaf. Angka ini disesuaikan dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad Saw.

 

Selain itu, terdapat empat pilar besar sebagai simbol empat sahabat Rasul, sekaligus melambangkan empat Kesultanan di Maluku Utara, yaitu Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.

Baca juga : Megah Dan Indah Dengan Nuansa Baru Jakarta Islamic Centre

Pilar-pilar tersebut menyangga sebuah kubah raksasa sebagai perlambang keesaan Allah Swt., sebuah nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Ternate khususnya, dan Maluku Utara pada umumnya.

Pada lingkaran kubah terdapat lafaz Allah dan Muhammad sebagai simbol inti ajaran Islam. Keberadaan masjid ini diharapkan dapat mempertegas keberadaan Maluku Utara sebagai khazanah Islam dan tujuan wisata religi andalan.

 

Di dalam masjid terdapat beduk yang dipukul setiap waktu shalat, sebelum azan berkumandang. Meski fungsinya telah tergantikan oleh pengeras suara, namun beduk tetap dilestarikan sebagai salah satu simbol dan ciri khas kebudayaan Islam di tanah air.

 

Di samping ibadah shalat lima waktu secara reguler, para jamaah dan pengurus Masjid Al-Munawwar terus menghidupkan berbagai aktivitas, seperti pendidikan Al-Quran, sarana perpustakaan, shalat Jumat, shalat sunnat rawatib, pengajian rutin, majelis taklim, dan shalat Hari Raya. Ada juga program wisata masjid untuk menara. minat turis yang hendak melakukan wisata religi berbasis ketakwaan pada Allah SWT.

 

CV Micro 2000 adalah Kontraktor Pekerjaan Kubah Masjid yang sudah teruji dan berpengalaman. Kami memilih specialis pembangunan Masjid khususnya Kubah Masjid dengan bahan panel, enamel. Silahkan hubungi kami:
Alamat : Jln Jeruk No 50 B, Wage – Sidoarjo
Tlp : 081 83 81 781
Contak Person : Ir. Faizal Muzamil