Home Wisata Masjid Ini 8 rincian lengkap arsitektur Masjid Istiqlal Jakarta

Ini 8 rincian lengkap arsitektur Masjid Istiqlal Jakarta

0
Masjid Istiqlal Jakarta
Gaya Arsitektur Masjid Istiqlal mengadopsi 3 budaya di dunia

Anda sebagai muslim di Indonesia apa pernah mendirikan sholat di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat?

Masjid Istiqlal ini merupakan masjid terbesar di Indonesia..

..diharapkan bisa menampung jamaah dalam jumlah yang sangat besar.

Maka dari itu arsitektur masjid Istiqlal menerapkan prinsip minimalis..

..dengan pertimbangan bahwa  masjid ini berada di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Masjid Istiqlal dirancang supaya udara bisa bersirkulasi dengan bebas sehingga ruangan masjid tetap sejuk

..sedangkan jamaah terbebas dari panas matahari dan hujan.

ini dia Rekomendasi 13 pilihan motif Kubah Masjid untuk Masjidmu

Ruangan shalat berada di lantai utama dan terbuka yang sekelilingnya diapit oleh plaza atau pelataran terbuka di kiri-kanan bangunan utama dengan tiang-tiang

..dengan bukaan lowong yang lebar di antaranya yang dimaksudkan untuk mempermudah penerangan alami serta peredaran sirkulasi udara.

Rincian Arsitektur Masjid dan Kubah Masjid Istiqlal

gaya-arsitektur-masjid-istiqlal
Masjid Istiqlal adalah Masjid terbesar di Asia Tenggara mempunyai daya tampung 200 ribu orang

Masjid Istiqlal dibangun dengan gaya arsitektur Islam modern internasional

..dengan menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti persegi, kubus serta kubah bola dalam ukuran raksasa supaya menghasikan kesan agung dan monumental.

Masjid ini juga dibangun dengan bahan pilihan yang bersifat netral, kokoh, minimalis

..serta sederhana yaitu marmer putih dan baja stainless steel (anti karat).

Begini cara menghitung Kubah Masjid ukuran besar dan harganya

Masjid  Istiqlal juga memiliki ragam hias ornamen masjid yang bersifat sederhana namun tetap terlihat elegan

..yaitu pola geometris berupa ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) berpola kubus, lingkaran atau persegi.

Fungsi dari ornamen-ornamen ini adalah sebagai jendela, penyekat atau lubang udara

..yang juga berfungsi sebagai unsur estetik dari bangunan masjid.

Pagar langkan pada tepi balkon di setiap lantai masjid serta pagar tangga juga terbuat dari bahan baja antikarat.

Kami membuat Kubah Masjid Sabilussalam di Kota Pahlawan

Bagian dalam kubah dan langit-langit masjid juga dilapisi dengan kerangka baja antikarat.

ada 12 pilar utama penyangga kubah juga dilapisi dengan lempengan baja antikarat.

Bangunan masjid Istiqlal sangat luas karena masjid ini bisa mememiliki daya tampung jamaah hingga 200 ribu orang

..dengan jumlah ideal sebanyak 120 ribu orang jamaah.

Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur yang modern dimana para jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke masjid Istiqlal bisa melihat konstruksi kokoh bangunan masjid yang didominasi oleh batuan marmer

..pada lantai, tiang-tiang, tangga, dan dinding serta baja antikarat pada kubah masjid, tiang utama, plafon,  puncak menara, dinding, tempat wudhu, pintu krawangan serta pagar keliling halaman.

Foto Bukti Pekerjaan Kubah Masjid

Masjid Istiqlal merupakan tempat ibadah sekaligus obyek wisata religi

..pusat aktivitas syiar Islam dan pusat pendidikan.

Jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke masjid Istiqlal bisa melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan 3 gaya arsitektur sekaligus

..yaitu gaya arsitektur Indonesia, Timur Tengah dan Eropa.

Alhamdulillah Proyek Membangun Kubah Masjid Jaya Konstruksi di Jakarta kelar juga

Gaya arsitekur Indonesia bisa dilihat dari bangunan masjid yang bersifat terbuka dengan maksud supaya sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik dan lancar karena  sesuai dengan iklim tropis.

Setelah itu bagian dalam kubah masjid dihiasi dengan kaligrafi yang merupakan hasil adopsi dari arsitektur Timur Tengah.

Bentuk tiang dan dinding yang kokoh dari masjid Istiqlal bisa disebut sebagai pengaruh dari gaya arsitektur Eropa atau Barat.

Gaya arsitektur masjid Istiqlal merupakan hasil dari perpaduan serapan berbagai budaya dengan komposisi yang harmonis yang diharapkan bahwa hal ini menunjukkan Indonesia menghargai berbagai budaya yang berbeda dimana hal ini merupakan potensi untuk membangun harmoni dan toleransi umat beragama.

Simbolisme di Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal memiliki rancangan arsitektur yang mengandung angka dan ukuran yang memiliki lambing dan makna tertentu.

Setidaknya ada 7 gerbang untuk memasuki ruangan dalam masjid yang masing-masing gerbangnya dinamai menurut Al-Asmaul-Husna atau nama-nama Allah yang mulia dan terpuji.

Angka 7 melambangkan 7 lapis langit dalam kosmologi alam semesta Islam dan 7 hari dalam satu minggu.

Tempat wudhu berada di lantai dasar masjid, sedangkan pelataran utama dan ruangan utama terletak di lantai satu yang ditinggikan.

Bangunan utama dan pendamping

Bangunan masjid Istiqlal terdiri atas 2 bangunan yaitu bangunan utama dan bangunan pendamping yang memiliki ukuran yang lebih kecil.

Bangunan pendamping yang berukuran lebih kecil ini berfungsi sebagai tempat tambahan untuk beribadah sekaligus sebagai tangga.

Bangunan utama ini dimahkotai kubah dengan bentang diameter sebesar 45 meter.

Makna dari angka “45” melambangkan tahun 1945, yaitu tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kemuncak atau mastaka kubah utama dimahkotai ornamen baja antikarat dengan simbol Islam yang berbentuk Bulan sabit dan bintang.

Kubah utama masjid ini ditopang 12 tiang ruang ibadah utama yang disusun melingkar pada tepi dasar kubah yang dikelilingi 4 tingkat balkon.

Angka “12” yang dilambangkan oleh 12 tiang menunjukkan makna hari kelahiran nabi Muhammad yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal.

Selain itu angka ini juga melambangkan 12 bulan dalam penanggalan Islam (termasuk penanggalan Masehi) dalam masa 1 tahun.

Empat tingkat balkon dan satu lantai utama melambangkan angka “5” yang melambangkan lima Rukun Islam

..sekaligus melambangkan Pancasila, falsafah kebangsaan Indonesia. Tangga terletak di keempat sudut ruangan menjangkau semua lantai.

Pada bangunan pendamping dimahkotai kubah yang lebih kecil berdiameter 8 meter.

2 bangunan masjid yakni bangunan utama dan bangunan pendamping beserta dengan kubah utama dan kubah pendamping, melambangkan angka “2” atau dualisme yang memiliki makna saling berdampingan dan melengkapi antara bumi dan langit, kepentingan dunia dan akhirat, lahir dan bathin, serta dua bentuk hubungan yang sangat penting bagi umat Islam yaitu Hablum minallah (hubungan dengan Tuhan) dan Hablum minannaas (hubungan dengan sesama manusia).

Hal ini sesuai dengan sifat agama Islam yang lengkap yang mengatur baik urusan sosial kemasyarakatan serta urusan keagamaan.

Agama Islam tidak hanya menitik beratkan pada masalah ibadah dan akhirat saja namun juga memperhatikan urusan duniawi; kesejahteraan, keadilan dan kepedulian sosial, hukum, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan sehari-hari umat muslim.

Rancangan interior masjid Istiqlal minimalis dan sederhana dengan hiasan minimal berupa ornamen geometrik yang terbuat dari bahan baja antikarat.

Sifat gaya arsitektur dan ragam hias geometris yang minimalis, sederhana, dan bersih ini mengandung makna bahwa dalam kesederhanaan terkandung keindahan.

Pada dinding utama yang menghadap kiblat terdapat mimbar dan mihrab di tengahnya.

Pada dinding utama terdapat ornamen logam bertuliskan aksara Arab Allah di sebelah kanan dan nama Muhammad di sebelah kiri sedangkan pada bagian tengahnya terdapat kaligrafi Arab Surah Thaha ayat ke-14.

Seluruh ornamen logam baja antikarat sengaja didatangkan dari Jerman.

Pada mulanya direncanakan menggunakan bahan marmer yang didatangkan dari Italia seperti Monumen Nasional.

Namun demi penghematan biaya dan untuk mendukung industri marmer lokal maka akhirnya diambil keputusan bahwa bahan marmer diambil dari Tulungagung di Jawa Timur.

Struktur bangunan utama dihubungkan dengan koridor dan emper yang mengelilingi pelataran terbuka yang luas.

Teras besar terbuka ini berukuran seluas 29.800 meter persegi, berupa pelataran berlapis tegel keramik berwarna merah bata yang disusun sesuai shaf shalat yang terletak pada sisi dan belakang gedung utama.

Jika arsitektur masjid Islam Arab, Turki, Persia dam India memiliki banyak menara maka masjid Istiqlal hanya memiliki 1 menara yang melambangkan Allah yang Maha Esa.

Sedangkan Struktur menara berlapis marmer berukuran tinggi 6.666 cm (66,66 meter), melambangkan 6.666 ayat dalam persepsi tradisional dalam Al Quran.

Setelah itu kemuncak yang memahkotai menara terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter melambangkan 30 juz’ dalam Al Quran, maka tinggi total menara adalah 96,66 meter.

Di masjid Istiqlal terdapat bedug raksasa yang terbuat dari dari sebatang pohon kayu meranti merah yang berusia sekitar 300 tahun  yang berasal dari pulau Kalimantan.

Masjid Istiqlal dikenal memiliki bangunan yang megah dimana luas bangunannya hanya mencapai 26% dari kawasan seluas 9.32 hektar, sedangkan sisanya adalah pertamanan dan halaman.

Gedung utama dan gedung pendukung

Masjid Istiqlal memiliki daya kapasitas jamaah sebanyak 200 ribu orang yang terdiri dari:

  • Ruang shalat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang.
  • Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang.
  • Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang.
  • Semua koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.

Pintu masuk Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal memiliki 7 pintu gerbang masuk ke dalam masjid dimana masing-masing pintu tersebut diberi nama berdasarkan Asmaul Husna.

Dari ketujuh pintu tersebut terdapat 3 pintu yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama. Ketujuh pintu itu adalah:

  • Al Fattah (Gerbang Pembuka)
  • Al Quddus (Gerbang Kesucian)
  • As Salam (Gerbang Kedamaian)
  • Al Malik (Gerbang Raja)
  • Al Ghaffar (Gerbang Ampunan)
  • Ar Rozzaq (Gerbang Rezeki)
  • Ar Rahman (Gerbang Pengasih)

Gedung utama Masjid Istiqlal

Kubah Masjid Istiqlal 45 Meter
Kubah Masjid Istiqlal 45 Meter

Mihrab dan mimbar di ruang utama

  • Tinggi: 60 meter
  • Panjang: 100 meter
  • Lebar: 100 meter
  • Tiang pancang: 2.361 buah

Kubah Masjid besar

Kubah masjid Istiqlal memiliki diameter 45 meter yang terbuat dari kerangka baja antikarat yang diimpor dari Jerman Barat dengan berat 86 ton

..sedangkan pada bagian luar dilapisi dengan bahan keramik.

Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945 sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri.

Sedangkan pada bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi Surat Yassin yang ditulis oleh K.H Fa’iz seorang Khatthaath senior dari Jawa Timur.

Dari luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang Bulan dan Bintang yang terbuat dari stainless steel dengan diameter 3 meter dan berat 2,5 ton.

Dari dalam kubah di topang oleh 12 pilar berdiameter 2,6 meter setinggi 60 meter

..dimana ke 12 buah pilar ini adalah simbol angka kelahiran nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 20 April 571 M.

Seluruh bagian di gedung utama ini dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Tulungagung seluas 36.980 meter persegi.

Gedung pendahuluan

  • Tinggi: 52 meter
  • Panjang: 33 meter
  • Lebar: 27 meter

Bagian gedung pendahuluan memiliki 5 lantai yang berada di belakang gedung utama yang diapit oleh 2 sayap teras.

Luas lantainya adalah 36.980 meter persegi yang dilapisi dengan 17.300 meter persegi marmer.

Jumlah tiang pancangnya sebanyak 1800 buah. Di atas gedung tersebut terdapat sebuah kubah kecil, fungsi utama dari gedung ini yakni setiap jamaah bisa menuju gedung utama secara langsung.

Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai perluasan tempat shalat bila gedung utama penuh.

Menara Masjid Istiqlal

Tinggi tubuh menara marmer: 66.66 meter = 6.666 cm

Tinggi kemuncak (pinnacle) menara baja antikarat: 30 meter
Tinggi total menara: sekitar 90 meter
Diameter menara 5 meter

Fungsi dari bangunan menara yang meruncing ke atas adalah sebagai tempat Muadzin mengumandangkan adzan.

Sedangkan pada bagian atasnya terdapat pengeras suara yang bisa menyuarakan adzan ke kawasan sekitar masjid.

Pada bagian ujung atas menara, berdiri pinnacle (kemuncak) yang terbuat dari besi baja yang menjulang ke angkasa dengan tinggi 30 meter sebagai simbol dari jumlah juz dalam Al-Quran.

Kemuncak baja dan menara ini membentuk tinggi total menara sekitar 90 meter.

Puncak menara yang meruncing dirancang berlubang-lubang terbuat dari kerangka baja tipis.

Angka 6.666 sendiri adalah simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam AL- Quran.

Siapa Arsitek Masjid Istiqlal beserta Kubah Masjid Istiqlal?

Frederich Silaban
Frederich Silaban

Oh iya sudah tahu siapa arsiteknya?
Masjid Istiqlal dirancang oleh seorang anak pendeta asal Sumatera Utara.

Ia adalah Frederich Silaban, seorang arsitek yang pendesain Masjid Istiqlal.

Penganut Kristen Protestan kelahiran Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 itu adalah anak dari pasangan Jonas Silaban dan Nariaboru.

Ia juga termasuk lulusan terbaik Academie van Bouwkunst Amsterdam, Belanda tahun 1950.

Mahakarya Frederich bermula pada tahun 1955 silam kala Presiden pertama RI, Ir Soekarno menggelar sayembara pembuatan desain Masjid Istiqlal.

Sayembara tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Masjid Istiqlal pada 1955. Bung Karno selaku ketua dewan juri.

Ada 22 dari 30 arsitek yang dinyatakan lulus persyaratan.

(diedit ulang bisnisberbeda)