Home Wisata Masjid Menikmati Indahnya Kubah Emas

Menikmati Indahnya Kubah Emas

0
Masjid Kubah Emas atau Mesjid Dian Al Mahri
Masjid Kubah Emas atau Mesjid Dian Al Mahri

Apa sih keistimewaan Mesjid Dian Al Mahri? Mengapa banyak orang ingin membuktikan kemegahan tempat ibadah yang biasa disebut Mesjid kubah emas ini

Keindahan arsitektur, lapisan emas 24 karat yang membalut kubah, dan beragam fasilitas memang membuatnya layak disebut tempat wisata religi favorit.

Sejak diresmikan pada 31 Desember 2006, Mesjid Dian Al Mahri seperti menjadi ikon baru wisata religi, selain Mesjid Istiqlal di Jakarta.

Mau Bangun Kubah Emas?begini cara hitung harganya, dan pilih motifnya?

Hampir sepanjang hari, puluhan bus wisata maupun kendaraan pribadi rela menembus kepadatan Jalan Raya Cinere-Meruyung.

Kondisi ini semakin ramai terutama di akhir pekan atau saat musim liburan tiba.

Bahan Kayu Semakin Langka, Atap Kubah Galvalum Jadi Solusi

Saking ramainya, pengunjung harus rela berjalan kaki kurang lebih satu kilometer sebelum mencapai pelataran mesjid.

Maklum, tempat parkir di areal mesjid sudah tak mampu lagi menampung ratusan bus rombongan maupun kendaraan pengunjung.

Kenyataan ini dapat dijadikan gambaran bahwa mesjid ini memang menjadi buruan penggemar wisata religi khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Saat GHS berkunjung ke mesjid seluas 8.000 meter persegi ini, bus rombongan maupun kendaraan pribadi berplat luar Jakarta, seperti Cirebon, Bandung, dan beberapa kota di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, terparkir rapi.

Alhamdulillah Proyek Membangun Kubah Masjid Jaya Konstruksi di Jakarta kelar juga

“Kami kelompok pengajian dari Semarang. Selain ingin menikmati keindahannya, kami juga berharap bisa salat di sini.

Bagaimana sih rasanya salat di mesjid sebesar ini? Sayang sebelum sampai ke mesjid ini, kami sudah kecapekan di jalan,” ujar perempuan yang terlihat ngos-ngosan setelah berjalan dari tempat parkir.

Bahannya material Emas

Di siang atau malam hari, kemegahan maupun keindahan mesjid Dian Al Mahri memang tak pernah surut.

Selain kubah dengan lapisan emas 24 karat, puncaknya selalu berubah warna setiap fajar, tengah hari, senja, dan malam.

Yuk Wisata ke Masjid Rahmatan Lil-Alamin,yang konon Masjid terbesar di Dunia

Mesjid yang diklaim berciri arsitektur Islam kuat ini memadukan skalanya yang besar dengan ornamen yang detail guna mencerminkan kemegahan dan keindahan.

Sesuai namanya, mesjid ini memang menggunakan material emas dengan tiga teknik pemasangan.

Pertama, serbuk emas (prada) yang terpasang di Mahkota pilar.

Kedua, gold plating yang terdapat pada lampu gantung, railing tangga mezanin, pagar mezanin, ornamen kaligrafi kalimat tasbih di pucuk langit-langit kubah dan ornamen dekoratif di atas mimbar.

Destinasi Wisata Religi : Sejarah 7 Masjid di Indonesia

Ketiga, gold mozaik yang terdapat di kubah utama dan kubah menara.

Mesjid ini menempati areal seluas 70 hektare dan merupakan bagian dari konsep pengembangan sebuah kawasan terpadu yang memfasilitasi kebutuhan setiap umat Islam akan sarana ibadah, dakwah, pendidikan,

..dan sosial yang menyatu dalam ruang lingkup kawasan bernama Islamic Center Dian Al Mahri.

Serunya menyelesaikan Kubah Masjid Agung Jami di Kota Apel

Mesjid yang terletak di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat ini terbagi atas ruangan utama mesjid, ruang mezanin, halaman dalam, selasar atas, selasar luar, dan ruangan fungsional lainnya yang mampu menampung 15 ribu jamaah untuk pelaksanaan salat.

Untuk acara majelis taklim mampu menampung hingga 20 ribu orang.

Secara umum arsitekturnya memiliki tipologi mesjid dengan ciri kubah, minaret, halaman dalam, serta penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk (ukiran bergaya Mediteranian untuk memperkuat ciri keislaman pada arsitekturnya.

Batu Granit dari Brasil

Lebih lanjut, halaman dalam berukuran 45 x 57 meter, mampu menampung 8.000 orang.

Salah satu sisinya berhubungan dengan ruang salat

..sedangkan sisi lainnya dibatasi selasar dengan deretan pilar-pilar berbalut batu granit dari Brasil.

Minaret atau menara mesjid berbentuk segienam berjumlah enam yang melambangkan rukun iman, menjulang ke angkasa setinggi 40 meter.

Keenam minaret ini dibalut granit abu-abu dari Italia dengan ornamen yang melingkar.

Tepat pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat.

Bagian paling menonjol, yakni kubah, mengacu pada kubah mesjid di Persia dan India.

Lima kubah ini melambangkan rukun Islam. Seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya didatangkan dari Italia.

Di bagian dalam mesjid berdiri pilar-pilar kokoh yang menjulang ke atas guna menciptakan skala ruang yang agung, membuat mereka yang berada di dalamnya akan merasa kecil dan membangkitkan suasana tawadhu dalam keagungan Tuhan.

Ruangan mesjid didominasi monokrom dengan unsur utama warna krem untuk memberi karakter ruangan yang tenang dan hangat.

Materialnya, merurut seorang penjaga mesjid, adalah marmer dari Italia dan Turki.

Ornamennya menggunakan marmer hitam untuk mendapatkan unsur sakral serta warna emas untuk keindahan dan kekuatan.

Di bagian luar mesjid, terdapat taman-taman yang mengitari seluruh bagian, sehingga mampu menghidupkan suasana kesejukan dan keteduhan bagi pengunjung.

Konsep penataan merupakan kolaborasi antara arsitektur bangunan mesjid bernuansa Timur Tengah di lingkungan tropis.

Masih satu kompleks, tersedia ruko yang menjajakan beragam aksesori untuk cinderamata, vila tempat para pengunjung menginap, serta rumah tinggal pemilik mesjid.

Memasuki bulan Ramadan, di siang hari, jumlah pengunjung cenderung menurun.

Di hari-hari biasa, mesjid ini ramai dikunjungi dari pukul 10.00 hingga 20.00.

Sebaliknya, selama bulan Ramadan, aktivitas justru mulai terlihat saat sore hari.

Selain itu setiap hari juga digelar buka puasa bersama di Gedung Serba Guna yang didahului dengan taushiyyah pengantar buka puasa mulai pukul 16.00-17.00.

Mesjid ini, seperti mesjid lain, juga menggelar salat tarawih berjamaah selama bulan Ramadan.

Tanggal 28 September nanti, sekaligus menyambut malam Nuzulul Qur’an, digelar beragam acara mulai pukul 05.00 hingga tengah malam.

Puncaknya saat Lebaran tiba, diselenggarakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1428 H dengan imam Ustad H Amiruddin Said SQ dan kholib dai kondang Ahmad Al Habsyi.

Untuk menuju lokasi mesjid kubah emas, pengunjung dapat melintasi Jalan Raya Cinere, Jakarta Selatan.

Namun, disarankan menghindari hari Sabtu dan Minggu karena lalu lintas Jalan Raya Cinere-Meruyung relatif padat, sehingga tak jarang terjadi kemacetan parah.

Sejauh ini akses jalan menuju lokasi menjadi persoalan serius bagi pemilik sekaligus pemerintah Kota Depok.

Tujuannya agar pengunjung lebih nyaman dan mesjid ini kian menjadi tempat wisata religi favorit.

baca juga;

(SENIOR/Lalang Ken Handita)

[diedit ulang oleh Ansar]