Home Wisata Masjid Masjid ini terbuat dari bata dari lumpur terbesar di dunia

Masjid ini terbuat dari bata dari lumpur terbesar di dunia

0
Masjid Agung di Djenné
Masjid ini terbuat dari bata yang bahannya dari lumpur terbesar di dunia

Masjid ini tidak hanya bangunannya saja  yang terbuat dari bata dengan bahan dasar lumpur terbesar di dunia..

tetapi juga sebuah model arsitektur ecofriendly dan berkelanjutan

..menurut Infomrasi bahwa bangunan ini dibangun pada tahun 1200 hingga 1300

dan mengalami kerusakan parah.

..kemudian masjid ini dibangun lagi oleh pemerintah kolonial Prancis pada tahun 1906.

Gaya bangunan tersebut masih mengadopsi gaya Afrika di wilayah tersebut.

Siapa bilang? Kami tidak bisa membangun Kubah Masjid Nurul Hidayah di Sampang

Bahkan masjid dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu contoh terbaik dari gaya arsitektur

contoh lain termasuk Agadez Masjid Agung di Nigeria

..dan Masjid Larabanga di Ghana.

Batu bata dari lumpur yang juga disebut adobe (tidak ada hubungannya perusahaan Adobe).

merupakan bahan bangunan benar-benar alami.

Seperti apa? keunikan Masjid Lautze yang dikenal Masjid Tionghoa

dimana bahan bangunannya terbuat dari pasir, tanah liat, air dan bahan perekat organik seperti jerami, tongkat atau bahkan pupuk kandang.

struktur yang dihasilkan dikenal sangat tahan lama dan kokoh.

Dinding Masjid Agung terbuat dari bata lumpur yang dijemur di sinar matahari (disebut ferey)

Lumpur tersebut dilapisi dengan plester lumpur yang halus rapih.

Kami juga bisa bangun Kubah Emas di Palembang

Dinding bangunan yang dihiasi dengan bundel kelapa sawit (Borassus aethiopum) atau di sebut Toron dengan ukuran sekitar 60 cm (2 kaki) dari permukaan.

..toron ini juga berfungsi sebagai “ready made” untuk perbaikan tahunan.

Keramik dipasang untuk menjaga agar air hujan dapat melewati bangunan dan langsing keliar, dimana keramik ini di pasang di atas bangunan.

Masjid ini dibangun dengan fondasi berukuran sekitar 75 m x 75 m dan berada pada ketinggian 3 meter di atas permukaan tanah terdapat 6 set tangga, masing-masing dihiasi di puncaknya.

Wisata Masjid: Masjid Laksamana Cheng Hoo Surabaya

Masjid Agung di Djenné, Mali Tahun 2010 umurnya sudah kira-kira 700- 800 Tahun.

Jadi Sudah Sangat terbukti Mengatasi Gangguan Seperti Hujan dan Air)

Setiap tahunnya, masjid Djenné ini mendapat perawatan atau perbaikan dalam rangka menyambut berbagai perayaan festival rakyat sebagai hiburan yang luarbiasa.

serta menyenangkan bagi masyarakat Djenné.

Masjid Agung Dejenne di Mali
Masjid Agung Dejenne di Mali

Masjid Agung Djenné merupakan salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1988

Ke Negeri Serambi Mekah untuk bangun Kubah Masjid Hikmatullah

yang dapat dikunjungi setiap saat, tetapi tidak dibolehkan memasuki bangunan.

..kecuali anda Muslim.

Masjid Agung ini telah ditutup untuk non-Muslim pada tahun 1996.

..akibat dari kerusuhan dan penembakkan salah seorang official fotografi majalah Vogue Prancis di dalam masjid.